Assalamualaikum
Kalian tau abstrak? Abstrak adalah ringkasan dari sebuah karya tulis, jadi sebelum pembaca menelaah isi suatu karya tulis pembaca dapat melihat abstraknya kira-kira tentang apa sih karya tulis tersebut.
Aku dapat tugas membuat abstrak karya tulis ilmiah. Sebuah abstrak karya tulis ilmiah harus mengandung unsur IMRD. What's that???
I: Introduction (pendahuluan)
M: Metodologi (metode penelitian)
R: Result (hasil penelitian)
D: Discuss (kesimpulan)
I: Introduction (pendahuluan)
M: Metodologi (metode penelitian)
R: Result (hasil penelitian)
D: Discuss (kesimpulan)
Ini adalah abstrak yang aku buat untuk tugas. Happy reading :*
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS TERAPI MADU DENGAN ORALIT TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI DIARE AKUT PADA ANAK (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2014
Diare menjadi penyebab 1,5 juta kematian anak di dunia. Pada negara berkembang, salah satunya Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kejadian diare yang cukup tinggi, pada tahun 2007-2008 dari 1,79 % kejadian diare meningkat menjadi 2,91 %. Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh mencatat 686 balita yang menderita diare pada tahun 2013 dan 291 diantara balita tersebut mengalami dehidrasi. Sebelum terjadi dehidrasi, diare perlu penanganan yang cepat dan tepat, dapat berupa penanganan secara farmakologi yaitu dengan oralit yang direkomendasikan oleh WHO dan penanganan secara Thibbun Nabawi (pengobatan Rasulullah SAW) seperti pemberian madu. Berdasarkan hasil berbagai penelitian, oralit maupun madu memiliki kandungannya masing-masing yang mampu menurunkan frekuensi diare akut anak. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingan efektifitas terapi madu dengan oralit terhadap penurunan frekuensi diare akut pada anak (1-5 tahun) di Rumah Sehat Islam Kota Payakumbuh Tahun 2014. Design penelitian dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat pengaruh dari perlakuan, mempunyai 2 kelompok intervensi dan melakukan satu kali pengukuran pada pretest dan satu kali pada posttest. Lokasi penelitian ini di Rumah Sehat Islam Kota Payakumbuh. Penelitian dilakukan bulan Maret sampai bulan Juli tahun 2014 dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juli tahun 2014. Hasil perhitungan menggunakan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga menghasilkan ketentuan, bila nilai p ≤ nilai 0,05 keputusannya adalah Ho ditolak dan bila p > nilai 0,05 keputusannya adalah Ho gagal ditolak. Hasil penelitian ditemukan bahwa penurunan frekuensi diare akut pada kelompok terapi madu adalah 2.30 dengan pValue 0.004 (p<0.05), dan penurunan frekuensi diare akut pada kelompok terapi madu adalah 2.00 dengan pValue 0.004 (p<0.05). Jadi, terdapat efektifitas terapi madu dengan terapi oralit terhadap penurunan frekuensi diare akut pada anak (1-5 tahun) dengan pValue 0.375 (p>0.05) yang berarti bahwa tidak adanya perbedaan yang bermakna antara terapi madu dengan terapi oralit.
Kata kunci: diare, oralit, madu
Referensi:
Rahmi, Mardhatillah. 2014. Perbandingan Efektifitas Terapi Madu Dengan Terapi Oralit Terhadap Penurunan Frekuensi Diare Akut Pada Anak (1-5 Tahun) Di Rumah Sakit Sehat Islam Kota Payakumbuh Tahun 2014. http://jurnal.umsb.ac.id/?p=552. Diakses 5 April 2015
Gimana? Kritik dan saran diterima ya
Thanks for read this entry. Bye
Thanks for read this entry. Bye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar